Friday, February 12, 2010

Tiga Pangestu

Saya punya cerita yang tak bakalan menarik untuk ditampilkan di media profesional manapun, waktu menelusuri aliran dana Bank Century ke Asuransi Jaya Proteksi. Singkat kata, nama belakang Direktur Utama perusahaan ini sama dengan Menteri Perdagangan (Mendag) Mari Elka Pangestu dan Pengusaha Prajogo Pangestu. Nama si Dirut adalah Sujaya Dinata Pangestu. Nah lho..

Makanya, di sela-sela wawancara Kamis sore (11/02) sekitar pukul 17.00 WIB di kantor pusat AJP di Mangga Dua, saya mencoba memuaskan rasa ingin tahu tersebut. “Maaf pak, pertanyaan ini mungkin nggak nyambung. Tapi saya penasaran, apa bapak punya hubungan darah sama Mendag,” tanya saya. Pertanyaan ini saya ajukan, lantaran kasus aliran dana ini bakal jadi lebih menarik jika ternyata memang ditemukan hubungan darah di antara mereka.

Sujaya atau yang akrab disapa Jaya kontan tersenyum. “Memangnya Mari Pangestu juga punya hubungan saudara sama Prajogo Pangestu? Kan tidak,” tukasnya sambil terus senyum-senyum.

Menurut Jaya, kesamaan nama belakang itu lantaran ia memang semarga dengan bu menteri dan Prajogo. Sebelum reformasi, kisahnya, warga keturunan dilarang untuk memakai nama Tiong Hoa. Aturan ini memang diikuti sebagian besar warga keturunan. Namun, biar identitas aslinya tak hilang, maka dicari akal agar marga mereka tetap ada dalam namanya. “Yang marganya Pang kayak saya dan Bu Mari, pake nama Pangestu. Pang ditambah estu,” terang Jaya yang ditemani dua anak buahnya ini.

“Nah, yang marganya Lie, pake nama Willie, itu kayak Pak Willie,” kata Jaya sambil menunjuk kearah salah seorang anak buahnya yang duduk di sebelahnya.

Willie yang namanya disebut, serta-merta memeriksa kartu nama saya. “Kalo bapak, punya hubungan apa sama Dedi Gumilar yang pelawak itu?” balas Willie sambil tersenyum lebar.

Seketika saya tertawa terbahak-bahak, begitu teringat, kalo nama belakang saya yang sama dengan Dedi Gumilar dan Agum Gumilar. Namun tawa saya langsung berhenti, begitu insyaf kalau orangtua saya memberikan nama sesuai asal-usul suku tanpa tekanan siapapun apalagi penguasa. Tapi tiga Pangestu tadi, meski lebih kaya dan terkenal mendapat perlakuan diskriminatif.

No comments: