Wednesday, February 15, 2006

Sial!

Sial! Dunia ini makin memuakkan saja
Dimana-mana pertarungan atas nama keindahan, keagungan, keadilan dan martabat menggerogoti pantat dan kemaluan
Selalu ada saja yang menjadi alasan perjalanan sebuah kemunafikan
Dan aku hari ini sedang belajar untuk munafik dengan baik.
Aku tak ingin meninggalkannya
Aku teramat mencintainya
Aku jauh dari tidak merindukannya
Tapi aku jadi mati tatkala nazar berada beberapa langkah dihadapanku
Nazar Tuhan yang sengaja dikirim untuk mencongkel mata munafik ini.
Akh mana mau tuhan percaya lagi padaku, aku terlalu sering mengecewakannya
Dan hari ini aku ingin mati saja sebab dunia mencintaiku penuh kemunafikan
Ya, aku sering mengulangi kata-kata itu, sebab itu yang membuat perempuan tetap agung hari ini. Sebabnya aku tak tahu, sebab yang kulakukan saat ini pun aku bingung, sebab kalian terus bertanya padaku dengan pandangan mun#%(6.
Bapak, berikan semua yang kau punya pada ulat, belalang dan kupu-kupu agar tak ada lagi keinginan bagiku untuk mati.
Setelah itu ada lagi yang ingin kupinta, tak peduli kau suka atau tidak.
Sekali saja, peluk aku dengan cinta,
Tanpa kemunafikan

No comments: